Pages

Ads 468x60px

Rabu, 02 Januari 2013

Pengaruh Internet Untuk Pelajar


ARDIAN AZIS SUKMANA
11112043
1KA38
Pengaruh Internet Untuk Pelajar

Seiring meningkatnya Sumber Daya Manusia di zaman era Globalisasi ini, yang semakin melesat, seperti Perubahan teknologi di masyarakat semakin canggih, sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi secara meluas. Dan masyarakat juga dapat mempermudah berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan orang lain maupun orang yang memilik jarak yang cukup jauh.
Perkembangan teknologi di era globalisasi yang modern ini sudah melesat tinggi entah, siapapun, dan dimanapun mereka dapat meng-akses media teknologi yang sudah canggih dan beragam macam tersedia, salah satu medianya adalah media internet yang dapat membantu masyarakat atau para pelajar mempelajari ataupun mengetahui informasi seputar kebudayaan, teknologi, dan lain-lain  yang ada di Indonesia maupun informasi yang belum diketahuinya.
Karena jejaring di internet sudah meluas hingga kemancan Negara, tidak hanya orang dewasa saja yang dapat mengakses aplikasi internet di zaman yang sudah modern dan sistem pembelajaran yang sudah modern serta canggih membuat pelajar secara cepat dapat mempelajari cara penggunaan aplikasi internet, sehingga para pelajar tingkat SD, sudah pandai dalam penggunaan media internet. Semakin lama mereka pun akan semakin berkembang mengikuti perkembangan yang sedang ‘trend’  dan mereka dapat mengetahui jejaring apa saja yang telah tersedia.
Maka dari itu di zaman yang sudah modern serta canggih ini, internet dibutuhkan oleh masyarakat dan khususnya pelajar, untuk memberikan ataupun mendapatkan berbagai informasi. Sehingga mempermudah pembelajaran, selain para pelajar mendapatkan pengetahuan dari sekolah,  pelajarpun dapat menambah pengetahuan   dari cara mereka mencari di media internet, Sehingga pengetahuan mereka pun semakin meluas. Maka hal seperti ini sangat berpengaruh untuk pelajar.
Tetapi dunia  internet juga mengandung  beberapa hal-hal yang positif maupun hal-hal yang negatif, maka manfaatkan lah aplikasi-aplikasi yang sudah tersedia sebaik-baiknya, jangan menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut dengan cara menyala gunakan penggunaan jejaring yang tersedia di media Internet.
Sedangkan difinisi dari internet merupakan teknologi yang dirangkai ataupun diciptakan oleh manusia, internet juga merupakan suatu media yang dapat memudahkan kita untuk memperoleh atau mencari berbagai macam informasi yang meluas sampai kemanca negara.
Pada saat ini pengunaan internet sudah meluas dari masyarakat, pelajar tingkatan SD sampai tinggkatan tertinggi menggunakan dan membutuhkan internet sebagai bahan pembantu dalam sistem pembelajaran yang sudah semakin canggih dan modern. Sehingga internet merupakan kebutuhan yang terbilang penting dalam sehari-hari.
Internet juga dapat membantu kita untuk belajar bersosialisasi dengan orang lain, dan internet juga dapat membantu kita untuk mengetahui banyak informasi dari berbagai negara di seluruh dunia. Tetapi disisi lain internet juga dapat mempengaruhi nilai-nilai prestasi pelajar. Karena internet memiliki sifat ketergantungan, dan dampak-dampak negatif serta dampak-dampak positif seperti :
1) Dampak-dampak positif dari penggunaan internet.
a) Internet dapat memberikan informasi yang luas dan dapat menunjang proses pembelajaran    dari sistem pembelajarannya sudah modern.
b) Internet juga dapat memberikan informasi yang lebih menarik karena terdapat animasi-animasi yang menarik perhatian si pengguna untuk melihat serta membacanya.
c) Banyak informasi yang tersedia di internet dan mudah untuk mendapatkannya, selain itu pelajar lebih sering mencari informasi di media internet, hal seperti merupakan salah satu pengaruh yang dapat mempengaruhi nilai-nilai prestasinya, karena pelajar secara cepat dapat memperoleh informasi yang terupdate di media.
d) Tidak hanya untuk pendidikan saja, selain untuk pendidikan, internet juga menyuguhkan berbagai macam jejaring sosial yang mudah didapat, sehingga berguna untuk kita mengetahui cara bersosialisasi dengan orang lain.
e) Dan internet berguna untuk pertukaran data-data ataupun bertukar informasi dengan menggunakan media yang dapat di akses seperti: E-mail, Facebook, Twitter dan sebagainya, karena murah dan cepat di terima ataupun dikirim.
2) Dampak-dampak negatif dari penggunaan internet
a) Kejahatan
Kejahatn yang sering dilakukan seseorang dengan menggunakan sarana yang telah tersedia di media internet.
b) Penipuan
Banyak orang yang tertarik dengan penawaran dan pemesanan yang tersedia di dunia maya atau di internet, sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya dan memesannya, dan akhirnya melakukan transaksi yang akan mengakibatkan penipuan sehingga transaksi yang sudah dilakukan hilang secara cuma-cuma.
c) Penculikan
Kasus penculikan seperti ini sudah sering terjadi dikalangan remaja ataupun anak-anak yang salah gunakan jejaring sosial, yang pada awalnya hanya untuk berteman ataupun bersosialisasi dengan orang lain, tetapi menjadi kasus penculikan.
d) Pada saat pelajar mulai membuka aplikasi internet, pelajar yang berniat untuk mencari info atau tugas yang dibutuhkan, dan pada saat pelajar telah selesai mencari tugas yang mereka butuhkan, karena media internet sudah canggih dan sudah memiliki banyak jejaring sosial ataupun media hiburan, pelajar dengan mudah mendapatkannya, sehingga waktu luang atau waktu luangnya tidak digunakan untuk hal-hal yang penting, atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, maupun pengetahuan. Tatapi waktu luang tersebut digunakan untuk melihat situs-situs yang mudah didapatnya. Contohnya: melihat situs-situs pornografi atau situs yang dilarang oleh ajaran agama, ataupun situs-situs yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat ataupun para pelajar.
e) Pada saat ini internet memiliki banyak macam jejaring sosial yang sudah dapat di kenal oleh pelajar dan dengan mudah memilikinya, sehingga para pelajar akan lupa waktu karena kesibukan mereka dijejaring sosialnya tersebut. Jejaring sosial yang awal mulanya membantu kita untuk bersosialisasi dengan orang lain, dan dizaman yang sudah modern ini pelajar pun sudah pandai dalam menggunakan ataupun berinteraksi dengan menggunakan media internet ( jejaring sosial ), pelajar atau masyarakat yang telah menggunakan media jejaring sosial akan terlihat jauh atau menjauh dari teman-teman atau masyarakat yang ada disekitarnya, karena mereka lebih cenderung berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan teman dunia mayanya.
f) Dan pelajar dalam berinteraksi di jejaring sosialnya, dalam segi pembahasan lebih sering membahas hal-hal diluar pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai prestasinya, karena mereka lupa akan waktu belajar dan menimbulkan rasa malas.
g) Internet menyuguhkan bermacam-macam hiburan yang dirangkai khusus dimedia seperti: Game online, Musik, dan film-film. Hiburan yang seperti itu dapat membuat mereka kecanduan karena keasyikan dari hiburan-hiburan yang menarik dan modern. Hiburan seperti itu bukan tidak boleh untuk dinikmati atau dikonsumsi, hiburan tersebut dapat dikonsumsi hanya untuk penyegaran otak saja, agar tidak terlalu lelah, bukanya menjadikan mereka lupa akan tugas-tugas mereka contohnya: tugas belajar.
Itu adalah beberapa pengaruh internet untuk yang penggunaannya, pengaruh dari segi positif hingga negatif. Tetapi disisi positif internet dapat membantu kita dalam proses pembelajaran dalam memperoleh informasi, karena internet telah menyuguhkan media yang dapat memberikan info yang luas.
Tetapi disisi negatif juga, mereka lebih sering meninggalkan waktu belajarnya, dan tidak memanfaatkan waktu belajarnya dengan baik. Sehingga dapat mengurangi nilai-nilai prestasi mereka, dan menjauhkan mereka dari orang-orang yang ada disekitarnya. Karena mereka lebih cenderung berinteraksi dengan jejaring sosial ataupun teman-teman dunia mayanya, dan dengan mudahnya kejahatan terjadi.
Maka peran orang tua sangat penting dalam mendidik maupun mengawasi perkembangan zaman yang terus menerus semakin berkembang, yang nantinya akan putra/i nya kuasai. Selain itu orang tua mengawai putra/i nya agar terhindar dari hal-hal yang negatif dan dapat mempengaruhi nilai-nilai prestsinya maupun nilai-nilai kepribadianya.
Menurut pendapat saya tentang artikel ini : Memang internet sangat berperan penting bagi kehidupan saat ini di ibaratkan sehari tanpa internet terasa bagaikan dunia berehenti. Tapi banyak sekali dampak positif dan negatif dari mengunakan internet, tapi itu semua tergantung si pemakai mau menggunakan internet untuk yang positif atau sebaliknya yang negatif ???
Jadi kesimpulan tentang artikel ini : Jadi kita harus bisa memilah-milah dari penggunaan internet jangan sampai kita termasuk dari orang yang menggunakan internet mendapatkan efek negatifnya.
Sumber : http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/02/03/pengaruh-internet-untuk-pelajar/


Dampak Masuknya Budaya Asing (Barat) Terhadap Budaya Bangsa Indonesia


 ARDIAN AZIS SUKMANA
11112043
1KA38

Dampak Masuknya Budaya Asing (Barat) Terhadap Budaya Bangsa Indonesia

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.

Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.

Perkembangan teknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.

Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya di zaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, “maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru.

Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

Menurut pendapat saya tentang artikel ini : memang lama kelamaan  budaya asing (barat) sudah merajai budaya kita sendiri mungkin dikarenakan ketidaksadaran setiap warga negaranya untuk menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri. Dan khususnya bagi para remaja yang sudah banyak diracuni oleh budaya asing (barat) sehingga tidak menghargai budaya kita sendiri. Seperti apa yang diceritakan artikel diatas banyak sekali contoh yang menjelaskan bahwa remaja sudah diracuni misalnya Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.

Jadi kesimpulan tentang artikel ini : Sebaiknya setiap warga negara dan khususnya para remaja sebagai penerus bangsa harus mencintai, menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri, dengan cara mencintai produk dalam negeri, dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/09/dampak-masuknya-budaya-asing-barat-terhadap-budaya-bangsa-indonesia-385043.html

Dampak Bullying Bagi Siswa


ARDIAN AZIS SUKMANA 
11112043
1KA38
 
Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Istilah Bullying belum banyak dikenal masyarakat, terlebih karena belum ada padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia (Susanti, 2006). Bullying berasal dari kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah.
Beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di antaranya adalah penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi (Susanti, 2006).
Suatu hal yang alamiah bila memandang bullying sebagai suatu kejahatan, dikarenakan oleh unsur-unsur yang ada di dalam bullying itu sendiri. Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban.
Terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan akibat bullying. Dampak yang dialami korban bullying tersebut bukan hanya dampak fisik tapi juga dampak psikis. Bahkan dalam kasus-kasus yang ekstrim seperti insiden yang terjadi, dampak fisik ini bisa mengakibatkan kematian.
Hilda, et al (2006; dalam Anesty, 2009) menjelaskan bullying tidak hanya berdampak terhadap korban, tapi juga terhadap pelaku, individu yang menyaksikan dan iklim sosial yang pada akhirnya akan berdampak terhadap reputasi suatu komunitas. Terdapat banyak bukti tentang efek-efek negatif jangka panjang dari tindak bullying pada para korban dan pelakunya. Pelibatan dalam bullying sekolah secara empiris teridentifikasi sebagai sebuah faktor yang berkontribusi pada penolakan teman sebaya, perilaku menyimpang, kenalakan remaja, kriminalitas, gangguan psikologis, kekerasan lebih lanjut di sekolah, depresi, dan ideasi bunuh diri. Efek-efek ini telah ditemukan berlanjut pada masa dewasa baik untuk pelaku maupun korbannya (Marsh dalam Sanders 2003).
Bullying juga berpengaruh pada sekolah dan masyarakat. Sekolah tempat bullying terjadi seringkali dicirikan dengan:
  1. Para siswa yang merasa tidak aman di sekolah
  2. Rasa tidak memiliki dan ketidakadaan hubungan dengan masyarakat sekolah
  3. Ketidakpercayaan di antara para siswa
  4. Pembentukan gang formal dan informal sebagai alat untuk menghasut tindakan bullying atau melindungi kelompok dari tindak bullying
  5. Tindakan hukum yang diambil menentang sekolah yang dilakukan oleh siswa dan orang tua siswa
  6. Turunnya reputasi sekolah di masyarakat
  7. Rendahnya semangat juang staf dan meningginya stress pekerjaan
  8. Iklim pendidikan yang buruk Marsh dalam Sanders (2003; dalam Anesty, 2009).
Dampak bagi korban
Hasil studi yang dilakukan National Youth Violence Prevention Resource Center Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) menunjukkan bahwa bullying dapat membuat remaja merasa cemas dan ketakutan, mempengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah. Bila bullying berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi self-esteem siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku menarik diri, menjadikan remaja rentan terhadap stress dan depreasi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus yang lebih ekstrim, bullying dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat, bahkan bisa membunuh atau melakukan bunuh diri (commited suicide).
Coloroso (2006) mengemukakan bahayanya jika bullying menimpa korban secara berulang-ulang. Konsekuensi bullying bagi para korban, yaitu korban akan merasa depresi dan marah, Ia marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku bullying, terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap orang dewasa yang tidak dapat atau tidak mau menolongnya. Hal tersebut kemudan mulai mempengaruhi prestasi akademiknya. Berhubung tidak mampu lagi muncul dengan cara-cara yang konstruktif untuk mengontrol hidupnya, ia mungkin akan mundur lebih jauh lagi ke dalam pengasingan.
Terkait dengan konsekuensi bullying, penelitian Banks (1993, dalam Northwest Regional Educational Laboratory, 2001; dan dalam Anesty, 2009) menunjukkan bahwa perilaku bullying berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kehadiran, rendahnya prestasi akademik siswa, rendahnya self-esteem, tingginya depresi, tingginya kenakalan remaja dan kejahatan orang dewasa. Dampak negatif bullying juga tampak pada penurunan skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis siswa. Berbagai penelitian juga menunjukkan hubungan antara bullying dengan meningkatnya depresi dan agresi.
Dampak bagi pelaku
Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) National Youth Violence Prevention mengemukakan bahwa pada umumnya, para pelaku ini memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap frustasi. Para pelaku bullying ini memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap targetnya. Apa yang diungkapkan tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Coloroso (2006:72) mengungkapkan bahwa siswa akan terperangkap dalam peran pelaku bullying, tidak dapat mengembangkan hubungan yang sehat, kurang cakap untuk memandang dari perspektif lain, tidak memiliki empati, serta menganggap bahwa dirinya kuat dan disukai sehingga dapat mempengaruhi pola hubungan sosialnya di masa yang akan datang.
Dengan melakukan bullying, pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keadaan. Jika dibiarkan terus-menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal lainnya.
Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders)
Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain yang menjadi penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu menghentikannya.
Selain dampak-dampak bullying yang telah dipaparkan di atas, penelitian- penelitian yang dilakukan baik di dalam maupun luar negeri menunjukkan bahwa bullying mengakibatkan dampak-dampak negatif sebagai berikut:
  1. Gangguan psikologis, misalnya rasa cemas berlebihan, kesepian (Rigby K. 2003).
  2. Konsep diri sosial korban bullying menjadi lebih negatif karena korbam merasa tidak diterima oleh teman-temannya, selain itu dirinya juga mempunyai pengalaman gagal yang terus-menerus dalam membina pertemanan, yaitu di bully oleh teman dekatnya sendiri (Ratna Djuwita, dkk , 2005).
  3. Korban bullying merasakan stress, depresi, benci terhadap pelaku, dendam, ingin keluar sekolah, merana, malu, tertekan, terancam, bahkan ada yang menyilet-nyilet tangannya (Ratna Djuwita, dkk , 2005).
  4. Membenci lingkungan sosialnya, enggan ke sekolah (Forero et all.1999).
  5. Keinginan untuk bunuh diri (Kaltiala-Heino, 1999).
  6. Kesulitan konsentrasi; rasa takut berkepanjangan dan depresi (Bond, 2001).
  7. Cenderung kurang empatik dan mengarah ke psikotis (Banks R., 1993).
  8. Pelaku bullying yang kronis akan membawa perilaku itu sampai dewasa, akan berpengaruh negatif pada kemampuan mereka untuk membangun dan memelihara hubungan baik dengan orang lain.
  9. Korban akan merasa rendah diri, tidak berharga (Rigby, K, 1999).
  10. Gangguan pada kesehatan fisik: sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk- batuk, gatal-gatal, sakit dada, bibir pecah-pecah (Rigby, K, 2003).
Bullying bukanlah aktivitas normal pada anak-anak yang akan berlalu dengan sendirinya seiring mereka dewasa. Perilaku bullying yang tidak ditangani dengan baik pada masa anak-anak justru dapat menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius di masa remaja dan dewasa, seperti: pelecehan seksual, kenakalan remaja, keterlibatan dalam geng kriminal, kekerasan terhadap pacar/teman kencan, pelecehan atau bullying ditempat kerja, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan/kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap orang tua sendiri.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying dapat berdampak terhadap fisik maupun psikis pada korban, Dampak fisik seperti sakit kepala, sakit dada, cedera pada tubuh bahkan dapat sampai menimbulkan kematian. Sedangkan dampak psikis seperti rendah diri, sulit berkonsentrasi sehingga berpengaruh pada penurunan nilai akademik, trauma, sulit bersosialisasi, hingga depresi.
Menurut pendapat saya tentang artikel ini : Bullying memang sudah tidak asing lagi khususnya bagi para pelajar.Banyak sekali kasus bullying yang memakan banyak korban, bahkan korbannya melakukan percobaan bunuh diri karena korbannya sangat merasa malu atau terpukul karena sering di bullying oleh teman-temanya.Bahkan sekarang sudah tidak lagi membully berhadapan langsung dengan korbannya dengan kemajuan teknologi bullying sekarang ada yang namanya cyber bully yang artinya membully lewat dunia maya.Seharusnya para pelaku bully ditindak dengan tegas, apabila pelaku bully masih sekolah pelaku itu seharusnya dapat hukuman dari sekolah bahkan di keluarkan dari sekolahnya.
Jadi kesimpulannya : para pelaku bully seharusnya ditindak dengan tegas dan para korban bully di dampingi untuk supaya tidak jadi orang yang merasa dirinya itu lemah untuk mengembalikan psikisnya yang telah di bully
                  http://www.psychologymania.com/2012/06/definisi-bullying.html
 
 
Blogger Templates