Pages

Ads 468x60px

Minggu, 14 Juni 2015

Tips & Trik Wawancara Kerja



Hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara

    Karena merasa gugup atau bahkan terlalu percaya diri, seseorang akan melakukan hal-hal tidak perlu yang justru akan menjadi masalah dan mendapatkan nilai negatif dari pewawancara. Ada beberapa hal yang sering mendatangkan masalah yang harus Anda hindari saat melakukan wawancara kerja. Nah, berikut ini adalah 10 hal yang tidak boleh dilakukan saat wawancara kerja.

1. Saat Wawancara Kerja - Jangan Terlalu Percaya Diri

Percaya diri memang boleh. Tapi ingat, ini baru tahap wawancara. Jadi, Anda jangan terlalu percaya diri akan diterima sehingga mengabaikan persyaratan yang harus dipenuhi. Apalagi, jika Anda merasa diperlakukan spesial karena memiliki kenalan orang dalam. Sikap terlalu pede tersebut dapat mendatangkan hal-hal yang tidak baik.

Pewawancara biasanya merupakan TIM dari HRD, tim ini merupakan tim yang dipersiapkan perusahaan untuk menyaring calon karyawannya. Biasanya, tim HRD adalah tim yang diisi oleh orang-orang lulusan psikologi atau hukum. Mereka sangat faham menilai psikologi seseorang walau hanya dilihat dari sikap dan cara Anda melakukan dan menjawab pertanyaan yang diajukan saat wawancara.

2. Saat Wawancara Kerja - Jangan Terlalu Pesimis

Terlalu percaya diri saja yang kesannya positif harus Anda hindari, apalagi sikap pesimis. Bagaimana mungkin pewawancara akan merekomendasikan Anda kepada pihak perusahaan jika selama wawancara Anda hanya menunjukan sikap pesimis.

Ya, Anda jangan terlalu pesimis saat menghadapi wawancara kerja. Tunjukkanlah bahwa Anda masih memiliki harapan dan kemampuan untuk mewujudkan sesuatu, termasuk dalam urusan pekerjaan. Sikap pesimis hanya akan mempercepat Anda menuju kegagalan. Ingat, perusahaan tidak akan tertarik pada orang-orang pesimis.

3. Saat Wawancara Kerja - Jangan Banyak Bertanya

Malu bertanya, sesat di jalan. Peribahasa itu memang benar. Namun, terlalu banyak bertanya juga tidak baik. Apalagi, pertanyaan-pertanyaan sensitif dan bersifat menyinggung. Misalnya, tentang keuangan perusahaan atau prospek perusahaan. Carilah informasi mengenai perusahaan dari internet, mantan karyawan, atau sumber lain, sebelum melakukan wawancara.

Bagi Anda yang baru pertama melakukan wawancara atau yang belum pernah wawancara sama sekali, saat selesai melakukan wawancara biasanya pewawancara akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk menanyakan hal-hal yang mungkin masih belum jelas. Manfaatkanlah kesempatan tersebut untuk menanyakan seputar pekerjaan saja, tak lebih. 

4. Saat Wawancara Kerja - Jangan Tidak Bertanya Sama Sekali

Mengajukan banyak pertanyaan adalah salah satu sumber masalah yang menyebabkan Anda gagal dalam proses wawancara. Pun dengan tidak mengajukan pertanyaan sama sekali. Serba salah memang. Namun, itulah yang biasa terjadi selama proses wawancara. Ya, tidak mengajukan pertanyaan sama sekali tidak baik karena proses wawancara akan berlangsung biasa-biasa atau tidak mengesankan.

Hal yang harus Anda lakukan, sebelum menghadap pewawancara, sebaiknya Anda menyiapkan sekitar 3-5 pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar, bukan tentang perusahaan, terlebih yang menyangkut finansial perusahaan. Jika itu Anda lakukan, maka bersiaplah untuk terdepak dari perusahaan tersebut.

5. Saat Wawancara Kerja - Jangan Mematok Harapan Irasional

Bagi orang yang baru lulus, ego untuk mendapatkan gaji yang tinggi memang selalu ada saat wawancara. Misal, karena merasa dirinya adalah seorang sarjana, maka dia akan meminta gaji yang selangit. Jangan sesekali Anda menyatakan patokan gaji atau fasilitas tertentu pada perusahaan tanpa mengukur kelayakan dan kemampuan diri.

Ingat, saat pertama kali melamar ke sebuah perusahaan, Anda adalah orang baru, orang yang belum punya pengalaman. Kalau pun sudah berpengalaman, sebaiknya Anda mencari tahu kebijakan perusahaan yang dilamar. Jika Anda diminta menyebutkan angka, berikanlah interval atau kisaran yang sesuai, misalnya 1-3. Jika tidak diminta, jangan sebutkan gaji yang Anda inginkan.

6. Saat Wawancara Kerja - Jangan Mengeluarkan Pernyataan yang Melemahkan Posisi Tawar

Kecenderungan seseorang saat wawancara kerja adalah menjawab pertanyaan dengan berandai-andai atau pernyataan negatif. Misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mau, saya  bisa tetapi…, mungkin saya…, dan pernyataan lain yang sejenis. Gunakan pernyataan yang memperkuat posisi tawar sebagai cara untuk memperlihatkan kesiapan dan kesanggupan Anda.

Untuk setiap pertanyaan yang diajukan pewawancara terkait kesanggupan dan kesiapan Anda dalam bekerja, usahakan untuk selalu menjawabnya dengan positif. Misal saya sanggup, saya siap, saya bersedia, dan jawaban sejenis. 

7. Saat Wawancara Kerja - Jangan Berpakaian atau Mengenakan Aksesoris Berlebihan

Saat hendak melakukan wawancara, sesuaikanlah pakaian atau aksesoris yang dikenakan dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Jangan memakai sesuatu yang memang tidak sesuai karena perusahaan tidak menyenangi karyawan yang memiliki gaya hidup terlalu royal. Pun dengan calon karyawan yang seakan tidak memiliki gaya hidup. jadi, usahakanlah agar Anda tampil sederhana, namun masih sesuai dengan perusahaan. Tampil Rapi adalah sebuah kewajiban.

8. Saat Wawancara Kerja - Jangan Menceritakan Masalah Pribadi

Ingat, wawancara kerja adalah ajang promosi kemampuan Anda pada perusahaan. Wawancara kerja bukan ajang curhat. Apalagi, mengharapkan simpati atau menjual masalah pribadi Anda agar diterima kerja. Perusahaan tidak menyukai orang cengeng. Mereka butuh tenaga kerja tangguh dan kompeten.

9. Saat Wawancara Kerja - Jangan Menceritakan Kejelekan Perusahaan Lama

Persiapkan jawaban yang netral sebelum melakukan wawancara kerja agar jawaban Anda tidak melenceng ketika ditanya alasan keluar dari pekerjaan lama. Siapkan jawaban yang tidak menimbulkan pertanyaan baru.

10. Saat Wawancara Kerja - Jangan Berlaku dan Berucap yang Tidak Dewasa

Anda sedang berada dalam tahap pengujian. Jadi, jangan menunjukkan sikap yang tidak patut dan tidak serius. Misalnya, cengengesan saat menjawab pertanyaan atau menanyakan hal-hal kecil yang tidak perlu ditanyakan.

Tips Sukses Wawancara Kerja

Lalu, bagaimana caranya agar wawancara bisa berjalan dengan baik? Brian Epstein yang memiliki perusahaan Brian Epstein Career Consultant & Associates membeberkan 5 rahasia sukses menghadapi wawancara kerja !

1. Pelajari A-Z perusahaan

Menurut Epstein, selain mempersiapkan resume dan portfolio sebaik mungkin, Anda juga harus mempersiapkan pengetahuan A-Z tentang perusahaan tersebut.

“Jangan sampai Anda sudah gugup di awal wawancara hanya karena pewawancara menanyankan tentang perusahaan dan Anda tidak tahu jawabannya,” jelas Epstein.

Epstein menambahkan, sama seperti saat akan membangun sebuah hubungan dengan lawan jenis, menyiapkan pengetahuan tentang seluk-beluk calon atasan yang akan mewawancara bisa sangat membantu.

“Saat akan dipanggil wawancara, Anda pastinya diberitahu siapa yang akan mewawancara. Cobalah gali informasi seputar orang tersebut. Baik melalui media sosial, hingga search engine Google. Dengan tersedianya informasi tersebut, Anda pun bisa menambah bahan obrolan ringan, sehingga bisa membangun koneksi dengannya. Tapi ingat, jangan bertanya terlalu berlebihan karena bisa menjadikan sang pewawancara risih nantinya,” papar Epstein.

2. First impression, make a good impression

Jika Anda memiliki sedikit informasi seputar perusahaan terkait, biasanya masalah berlanjut dengan tidak sesuainya pakaian saat wawancara.

“Ingat! First impression, make a good impression! Jika dari awal Anda sudah memberikan penampilan terbaik dengan memakai pakaian yang sesuai, maka Anda sudah memberikan kesan attitude yang baik pula kepada calon atasan,” ujar Epstein.

Epstein menambahkan, “Pakaian yang Anda pakai akan memengaruhi pemikiran seseorang. Jadi, jika Anda akan melakukan wawancara di kantor corporate yang kaku, gunakanlah pakaian baju formal dengan warna-warna netral. Namun, jika Anda akan wawancara di kantor-kantor yang bergerak di industri kreatif, maka hindarilah menggunakan baju-baju seperti itu.”

3. Mulutmu, Harimaumu!

Sering mendengar kata-kata bahwa ‘dunia itu kecil’? Jika iya, berhati-hatilah berbicara, terutama saat wawancara. Jangan sampai curahan hati tentang bos lama diceritakan kepada si pewawancara. Salah-salah, dia bisa berfikir bahwa Anda adalah calon karyawan yang terlalu sering mengeluh, atau malah sang pewawancara mengenal baik mantan bos Anda.

Yah! Lewat sudah kesempatan bekerja di kantor impian.

Selain itu, hindari juga mengungkapkan isi hati tentang pekerjaan di status Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya. Karena kini, para HRD dan headhunter sudah mengecek halaman media sosial para calon karyawan untuk menjadi referensi terlebih dahulu.

4. Kritis!

Perusahaan pastinyanya mencari seseorang dengan semangatdan antusiasme yang tinggi. Biasanya, kedua hal tersebut diketahui saat calon karyawan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan baik dan konsisten serta memberikan pernyataan yang ‘berisi’ yang tidak sekedar jual mimpi.

“Sebuah perusahaan pastinya akan memilih kandidat dengan pengetahuan yang luas, bisa menyampaikan pendapat dengan baik, serta kritis. Banyak-banyaklah membaca dan mencari referensi. Jika masih kurang percaya diri, berlatihlah sesering mungkin dengan teman atau kerabat. Cara tersebut bisa membantu Anda untuk memiliki pernyataan yang berkualitas,” jelas Epstein.

5. Berpikirlah ke depan!

Salah satu kesalahan paling sering terjadi saat wawancaraadalah: menanyakan perihal gaji serta benefit yang didapatkan terlalu cepat. Bertanya seputar gaji dan benefit di awal bisa menjadi buah simalakama bagi Anda. Pasalnya, perusahaan akan berfikir bahwa Anda itu lebih tertarik dengan uang dibandingkan bagaimana Anda bisa bekerja dengan baik.

“Waktu yang tepat menanyakan seputar gaji dan benefit adalah saat Anda merasa yakin perusahaan akan mempekerjakan Anda. Tapi, sebelumnya Anda harus ingat dan tahu bahwa akan ada konsekuensi seperti masa percobaan. Dimana pada saat itu perusahaan tidak menanggung perihal dana kesehatan dan benefit lainnya,” lanjut Epstein.
Epstein menambahkan, jika benar begitu adanya, maka sedari dini sebaiknya dipikirkan solusinya.
“Lakukanlah riset dan hitung-hitungan kasar, bagaimana gaji baru Anda nantinya bisa menanggung segala kebutuhan yang belum bisa ditanggung oleh perusahaan lama. Dengan begitu, Anda bisa tetap maksimal bekerja hingga nanti perusahaan baru dapat memberikan benefit-benefit tersebut,” tutup Epstein.

Sumber:

Cara Membuat CV yang Baik dan Benar



Pengertian CV

Curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya. Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal utama yang dijumpai seorang majikan potensial tentang pencari kerja dan sering digunakan untuk menyaring aplikan (orang-orang yang melamar kerja secara daring) ketika mencari pekerjaan, biasanya dilanjutkan dengan wawancara.

Cara Dan Contoh Membuat Curriculum Vitae

A. Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)

1. Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas anda dengan jelas, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta e-mail (bila ada). Khusus untuk e-mail, sebaiknya anda memilikinya. Jika tidak memilikinya, anda dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau Hotmail (silakan klik) atau yang lainnya.

2. Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah anda ikuti; lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal (pelatihan, kursus, dsb).

3. Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan anda melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa anda memahami akuntansi dan administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer, dsb-nya. Tentu saja kemampuan-kemampuan yang anda tulis/cantumkan tersebut harus benar-benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak anda miliki.

4. Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut. Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau jabatan atau posisi) terakhir.

5. Pengalaman Organisasi (bila ada)
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan (sesuai atau berhubungan) dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 5 ini.

6. Referensi Kerja (bila ada)
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya).

Penting : Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, anda harus sangat yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui tentang anda serta akan memberikan informasi positif mengenai diri anda. Seandainya anda ragu-ragu bahwa orang tersebut akan memberikan informasi positif tentang anda, maka anda tidak perlu mencantumkan referensi kerja tersebut (lewati saja yang nomor 6 ini).

7. Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang “promosi anda”. Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman anda sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 7 ini.

B. Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung

1. Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar). Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di toko-toko.

2. Diketik dengan huruf standar surat resmi
CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Arial atau Times New Roman.

3. Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3×4 atau 4×6. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (misalkan jas lengkap dengan dasi).

4. Dokumen pendukung
Lampirkan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam CV (resume), seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dsb (dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy).

Agar dokumen pendukung yang dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya anda menyeleksi/menyortir dokumen mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.
Penting : Bila transkrip nilai anda tidak bagus, maka anda tidak perlu melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan promosi diri anda. Namun, seandainya perusahaan penerima kerja meminta/mensyaratkan untuk melampirkan transkrip nilai, barulah anda “terpaksa” melampirkannya. Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, anda justru harus melampirkannya.

Sumber :

My Curriculum Vitae (CV)



Curriculum Vitae

Data Pribadi
Nama                                       : Ardian Azis Sukmana
Tempat, Tanggal lahir             : Jakarta, 10 November 1994
Agama                                     : Islam
Alamat rumah                         : Perum. Bekasi Timur Permai blok D12 no 28 rt 08 rw 12
                                                  Jln. Batara Ismaya Kel. SetiaMekar Kec. Tambun Selatan
  Kab. Bekasi                                                
Nomer telepon                         : 085718507774 (mobile phone)
Email                                       Ardianazis@rocketmail.com

Riwayat Pendidikan
·         Pendidikan Formal:
2000 sampai dengan 2006      : SD Negeri Aren Jaya 15, Bekasi
2006 sampai dengan 2009      : SMP Negeri 6 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi
2009 sampai dengan 2012      : SMA PGRI 1 BEKASI
2012 sampai dengan 2016      : Universitas Gunadarma (Sistem Informasi)
·         Pendidikan Non Formal
2013    : Workshop Web Design and Programming
2014    : Kursus Microsoft Visual Basic. Net Programming For
2015    : Scientific Writing Workshop

Riwayat Organisasi
2010 sampai dengan 2012      : Anggota Kelompok Ilmiah Remaja di SMA PGRI 1  BEKASI

Keahlian
1.      Microsoft Office ( Ms. Word, Ms. Excell dan Ms. Power Point)
2.      Bahasa Pemrograman ( VB. Net, Cobol, Pascal, C++, HTML dan PHP)
3.      Database ( Oracle dan My SQL)

Pengalaman
Tidak Ada

Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat saya,

                                                                                                          Ardian Azis Sukmana


 
 
Blogger Templates