Pengertian CV
Curriculum vitae
(CV) atau daftar riwayat hidup adalah dokumen
yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya.
Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal utama yang dijumpai seorang
majikan potensial tentang
pencari kerja dan sering digunakan untuk menyaring aplikan (orang-orang yang
melamar kerja secara daring) ketika mencari pekerjaan,
biasanya dilanjutkan dengan wawancara.
Cara Dan Contoh Membuat Curriculum
Vitae
1. Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas anda dengan jelas, seperti :
Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama,
Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP,
serta e-mail (bila ada). Khusus untuk e-mail, sebaiknya anda memilikinya. Jika
tidak memilikinya, anda dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau
Hotmail (silakan klik) atau yang lainnya.
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus
yang pernah anda ikuti; lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan,
jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal
terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal (pelatihan, kursus, dsb).
Uraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan
dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan anda melamar kerja di bidang
akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa anda memahami akuntansi dan
administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer, dsb-nya.
Tentu saja kemampuan-kemampuan yang anda tulis/cantumkan tersebut harus
benar-benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak anda miliki.
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda
pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis
pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta
periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi
tersebut. Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau jabatan atau posisi) terakhir.
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan (sesuai
atau berhubungan) dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Bila tidak
ada yang relevan, lewati saja nomor 5 ini.
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang
yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan
hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja
sebelumnya).
Penting : Dalam hal pencantuman nama orang yang
akan dijadikan referensi, anda harus sangat yakin bahwa orang tersebut
benar-benar mengetahui tentang anda serta akan memberikan informasi positif
mengenai diri anda. Seandainya anda ragu-ragu bahwa orang tersebut akan
memberikan informasi positif tentang anda, maka anda tidak perlu mencantumkan
referensi kerja tersebut (lewati saja yang nomor 6 ini).
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang “promosi
anda”. Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar
tersebut. Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman
anda sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi bila
tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 7 ini.
1. Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background
image (dasar bergambar). Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di
toko-toko.
CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan
huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Arial
atau Times New Roman.
Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3×4 atau 4×6.
Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (misalkan jas lengkap
dengan dasi).
Lampirkan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal
yang dituliskan dalam CV (resume), seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat
atau penghargaan, dsb (dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy).
Agar dokumen pendukung yang dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya anda menyeleksi/menyortir dokumen mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.
Penting : Bila transkrip nilai anda tidak bagus,
maka anda tidak perlu melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan
promosi diri anda. Namun, seandainya perusahaan penerima kerja
meminta/mensyaratkan untuk melampirkan transkrip nilai, barulah anda “terpaksa”
melampirkannya. Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, anda justru harus
melampirkannya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar