Pages

Ads 468x60px

Selasa, 02 Februari 2016

Contoh Kasus : Nelayan Kompresor








Sebagian besar wilayah di dunia adalah lautan bahkan Negara Indonesia pun sebagian besar lautan tak heran apabila Negara Indonesia dikenal dengan Negara maritim. Banyak sekali warga Indonesia yang menggantungkan hidupnya dengan hasil laut maka tak asing apabila kita mudah menemukan makanan khas laut dikarenakan sebagian besar warga Indonesia yang berada di pesisir pantai  bekerja sebagai nelayan.

 Banyak jenis-jenis cara nelayan untuk mendapatkan hasil laut, ada dengan cara yang wajar maupun maupun tidak wajar. Cara yang wajar seperti dengan memancing, menebar jaring atau memasang perangkap untuk ikan yang pastinya tidak akan membahayakan diri sendiri maupun merusak lingkungan atau ekosistem bawah laut. Cara yang tidak wajar seperti nelayan untuk mendapatkan hasil laut seperti memberi racun kepada ikan, mengebom laut untuk mendapatkan hasil laut yang menurut mereka mempermudah pekerjaan, tanpa mereka sadari mereka telah merusak ekosistem bawah laut yang hidup mereka tergantung pada hasil laut.

                Akhir-akhir ini ada cara nelayan untuk mendapatkan hasil laut yang tidak merusak ekosistem bawah laut TETAPI membahayakan diri mereka sendiri hanya demi yang namanya UANG yaitu dengan cara menyelam mengggunakan kompresor atau yang lebih dikenal dengan sebutan nelayan kompresor. Kompresor yang kita kenal sebagai alat untuk memberikan angin kepada roda ban disulap oleh nelayan untuk alat bantu nafas di dalam dasar permukaan laut. 

                `Terdapat banyak sekali bahaya apabila menggunakan kompresor untuk alat bantu menyelam. Yang paling ringan yaitu sebagian jari-jari kaki terkelupas dan melepuh, bak terkena siraman air panas atau bahkan lumpuh total dan paling menyeramkan yaitu kematian. Sudah banyak terdapat nelayan merenggut nyawa karena menyelam menggunakan kompresor karena minimnya pengetahuan tentang bahaya kompresor bahkan minimnya penyeluhan tata cara menyelam yang baik dan benar dan minimnya pendidikan.

            Hal ini dialami oleh pak lambe (36 thn) warga Jl. Prs Bolu, Kecamatan Ujung Tanah Makassar, Sulawesi-Selatan. Melakoni keseharian sebagai penyelam teripang, mabe, japing-japing, kima dan mutiara menjadi satu-satunya pilihan pekerjaan. Lambe mengaku telah tiga puluh tahun melakoni profesi sebagai seorang penyelam teripang dan sekaligus pengguna alat bantu compressor. Selama kurun waktu itu pula, Lambe mengisap udara kotor melalui slang compressor yang digunakannya untuk menyelam. Sebagai akibatnya, sudah setahun terakhir, Lambe harus menderita kelumpuhan dengan kondisi sebahagian jari-jari kaki terkelupas dan melepuh, bak terkena siraman air panas. Penderitaan Lambe tak berakhir sampai disitu, karena ayah beranak dua ini juga harus pasrah menahan pedih dan rasa sakit pada bahagian indra pendengarannya. Bahkan sekarang, kedua telinganya, tak lagi dapat berfungsi normal sebagai akibat dari gangguan yang ditimbulkan oleh resiko pekerjaannya sejak dari tiga puluh tahun silam sampai kini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates