ARDIAN AZIS SUKMANA
11112043
1KA38
MANUSIA DAN CINTA KASIH
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Hakikat
cinta kasih yaitu cinta boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk
dibatasi secara jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk diungkapkan dan
diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup
fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Victor Hago, seorang
punnjagga terkenal, pada satu kesimpulan: bahwa mati tanpa cita sama halnya
dengan mati dengan penuh dosa.
Cinta memang sangat erat terpaut dengan kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta. Kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu padahal, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Cinta memang sangat erat terpaut dengan kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta. Kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu padahal, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
I.2
RUMUSAN MASALAH
·
Apakah pengertian cinta kasih ?
·
Apakah pengertian kasih sayang ?
·
Apa saja hubungan manusia dan cinta
kasih ?
·
Cinta kasih Menurut pandangan Agama ?
I.3
TUJUAN
·
Untuk mengetahui pengertian cinta kasih
·
Untuk mengetahui pengertian kasih saying
·
Untuk mengetahui hubungan manusia dan
cinta kasih
·
Untuk mengetahui cinta kasih mennurut
pandangan agama
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1
Pengertian Cinta Kasih
Cinta
kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang
dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan
tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan
kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan
tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara
sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan
Tuhan.
Apabila dirumuskan secara
sederhana, cinta ksih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan
dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.
II.2 Pengertian Kasih Sayang
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta
yaitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, Saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduanya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang
remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan
karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam keluarga.
II.3 Hubungan Manusia dan Cinta Kasih
Manusia adalah makhluk sosial, dan
tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya
bantuan dari orang lan. Coba bayangkan jika anda sebagai manusia hidup
individualisme atau penyendiri.
Mungkin dunia ini akan terasa
membosankan dan memuakkan, terjadi banyak kericuhan akibat dari individualisme
karena mereka menganggap ini hidupnya sendiri dan tidak mau mengalah satu sama
lain karena menyangkut individu. Dengan adanya individualisme bisa di bayangkan
oleh para pemuda semua akan terasa sepi, tidak ada yang menggajak bermain ,
nongkrong , atau sekedar jalan jalan bersama kawan.
Oleh karena itulah manusia dan
cinta kasih kepada kehidupan manusia sangat di perlukan.Agar suasana lingkungan
sekitar kita tinggal terasa nyaman dan menimbulkan kehidupan rukun dan damai
tanpa adanya perseteruan antara dua orang atau pun diantara ras.Cinta kasih
kepada manusia dapat diartikan banyak hal seperti contohnya seorang anak yang
mencintai ibu dan bapaknya, seorang suami yang mencintai istrinya.Dalam
kehidupan manusia tidak lepas dari cintah kasih antara sesama manusia.seperti
contohnya seorang sahabat yang selalu menemani disetiap saat dan rasa simpati
dan empati muncul karena adanya cinta kasuh antara sesama manusia.
Manusia tanpa cinta kasih bagaikan
manusia tanpa perasaan dan akan membua manusia itu berdarah dingin dan tidak
perduli dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Manusia dan cinta kasih tidak
dapat di pisahkan karena sesuatu hal yang penting dan misalnya terpisahkan maka
dunia ini tidak seindah hari ini.
II.4 Cinta Kasih Menurut Presepektif
Agama
Dalam kehidupan sehari-hari
manusia dalam melakukan suatu kebudayaannya seperti biasa terutama dalam
agamanya masing-masing, didalam sebuah agama memiliki suatu perbedaan yang
kompleks dan memiliki suatu ciri khas yang sangat kental antara satu dengan
lainnya, salah satunya menurut agama islam. Dalam agama islam cinta perlulah
melalui berbagai peringkat keutamaannya yang tersendiri yaitu : Cinta kepada Allah
SWT, Cinta Kepada Rasulullah SAW dan Para Anbiya, Cinta Sesama Mukmin.
1.
Cinta Kepada Allah
Islam meletakkan
cinta yang tertinggi dalam kehiudupan manusia ialah cinta kepada Allah.SWT
ketinggian nilai taqarrub Al-Abid kepada Khaliq dapat dikesan melalui cinta
murni mereka kepada sang pencipta. Tanpa cinta kepada Allah SWT perlakuan hamba
tidak memberi pulangan yang bererti sedangkan apa yang menjadi tunjang kepada
islam ialah mengenali dan menyintai Allah SWT.
Sinaran cinta itu
juga akan mendorong hamba-hambanya untuk bertindak ikhlas di mihrab pengabdian
diri kepada Allah SWT serta menghasilkan cahaya iman yang mantap. Firman Allah
SWT : “..(Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil
selain dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya,
(memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang
yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah…” (Surah Al-Baqarah ayat :
165)
Memiliki cinta
Allah SWT seharusnya menjadi kebanggaan individu mukmin lantaran keagungan
nilai dan ketulusan ihsan-Nya. Namun menjadi suatu kesukaran untuk meraih cinta
Allah SWT tanpa pengabdian yang menjurus tepat kepada-Nya. Cinta Allah SWT
umpama satu anugerah yang tertinggi dan tidak mungkin siapapun manusia dapat memilikinya
kecuali didahulukan dengan pengorbanan yang mahal. Cinta Allah SWT adalah
syarat yang utama untuk meletakkan diri di dalam barisan pejuang-pejuang
kalimat Allah SWT. Firman Allah SWT (yang bermaksud) : “..Wahai orang-orang
yang beriman! Sesiapa di antara kamu berpaling tadah dari ugamanya (jadi
murtad), maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Ia kasihkan mereka dan
mereka juga kasihkan Dia; mereka pula bersifat lemah-lembut terhadap
orang-orang yang beriman dan berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir…”
(Surah Al-Maidah, ayat 54)
2.
Cinta Kepada Rasulullah SAW dan Para Anbiya’
Apabila manusia
berada di dalam kegelapan yang begitu kelam,maka diutuskan pembawa obor yang
begitu terang untuk disuluhkan kepada manusia ke arah jalan kebenaran. Sayang,
pembawa obor tersebut terpaksa begelumang dengan lumpur yang begitu tebal dan
menahan cacian yang tidak sedikit untuk melaksanakan tugas yang begitu mulia.
Pembawa obor
tersebut ialah Rasulullah SAW.Maka adalah menjadi satu kewajipan kepada kepada
setiap yang mengaku dirinya sebagai muslim memberikan cintanya kepada
Rasulullah dan para ambiya’.Kerana kecintaan inilah, para sahabat sanggup
bergadai nyawa menjadikan tubuh masing-masing sebagai perisai demi
mempertahankan Rasulullah SAW. Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim menyebut :“Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Nabi s.a.w
bersabda: Tiga perkara, jika terdapat di dalam diri seseorang maka dengan
perkara itulah dia akan memperolehi kemanisan iman: Seseorang yang mencintai Allah
dan RasulNya lebih daripada selain keduanya, mencintai seorang hanya kerana
Allah, tidak suka kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari
kekafiran itu, sebagaimana dia juga tidak suka dicampakkan ke dalam
Neraka.”(Bukhari : no. 15, Muslim : no. 60, Tirmizi : no. 2548 Nasaie : no.
4901).
Namun, dalam
suasana kita sekarang yang begitu jauh dengan Rasulullah SAW dari segi masa,
adakah tidak berpeluang lagi untuk kita memberikan cinta kepada Rasulullah SAW?
Sekalipun Rasulullah SAW telah meninggalkan kita jauh di belakang, sesungguhnya
cinta terhadap baginda boleh dbuktikan melalui kepatuhan serta kecintaan
terhadap sunnahnya. Oleh yang demikian, orang yang memandang hina malah
mengejek-ngejek sunnah Rasulullah SAW tentunya tidak boleh dianggap sebagai
orang yang menyintai Rasulullah SAW.
3.
Cinta Sesama Mukmin
Interaksi kasih
sayang sesama mukmin adalah merupakan pembuluh utama untuk menyalurkan konsep
persaudaraan yang begitu utuh.Cinta sesama mukmin inilah yang mengajar manusia
supaya menyintai ibubapanya. Malah mengherdik ibubapa yang bererti merungkaikan
talian cinta kepada keduana adalah merupakan dosa besar sebagaimana yang
disebut di dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah r.a katanya: “Ketika
kami bersama Rasulullah s.a.w, baginda telah bersabda: Mahukah aku ceritakan
kepada kamu sebesar-besar dosa besar: Ianya tiga perkara, iaitu mensyirikkan
Allah, mengherdik kedua ibu bapa dan bersaksi palsu atau kata-kata palsu..”
(Hadis riwayat Bukhari, no. 5519, Muslim : no. 126)
Alangkah indahnya
sebuah agama yang mengajar penganutnya agar menghormati dan menyintai kedua
ibubapanya yang telah melalui susah payah untuk membesarkan anak-anak mereka.
Di manakah lagi keindahan yang lebih menyerlah selain daripada yang terdapat di
dalam Islam yang mengajar umatnya dengan pesanan : “..Dan hendaklah engkau
merendah diri kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan
doakanlah (untuk mereka, dengan berkata): “Wahai Tuhanku! Cucurilah rahmat
kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya
memelihara dan mendidikku semasa kecil.” (Surah Israk, ayat 24)
Selain daripada
cinta kepada kedua ibubapa ini, Islam juga meletakkan cinta sesama mukmin yang
berimana sebagai syarat kepada sebuah perkumpulan atau jemaah yang layak
bersama Rasulullah SAW. Hayatilah betapa dalamnya maksud firman Allah SWT : “..Nabi
Muhammad (s.a.w) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya
bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan
sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri
(umat Islam)” (Surah Al-Fath, ayat 29)
Malah, Al-Quran
sendiri menukilkan betapa pujian melangit yang diberikan oleh Allah SWT kepada
golongan Ansar yang ternyata menyintai golongan Muhajirin dengan cinta suci
yang berasaskan wahyu Ilahi.Malah dalam keadaan mereka berhajat sekalipun,
keutamaan tetap diberikan kepada saudara-saudara mereka dari golongn Muhajirin.
Firman Allah SWT yang bermaksud : “..Dan orang-orang (Ansar) yang mendiami negeri
(Madinah) serta beriman sebelum mereka, mengasihi orang-orang yang berhijrah ke
negeri mereka, dan tidak ada pula dalam hati mereka perasaan berhajatkan apa
yang telah diberi kepada orang-orang yang berhijrah itu; dan mereka juga
mengutamakan orang-orang yang berhijrah itu lebih daripada diri mereka sendiri,
sekalipun mereka dalam keadaan kekurangan dan amat berhajat. ..” (Surah
Al-Hasyr, ayat 9)
BAB III
KESIMPULAN
Manusia
dan kasih sayang sangat erat hubungannya.karena manusia tidak bisa hidup tanpa
kasih sayang dan kasih sayang itu terjadi pertama kali oleh manusia.karena
manusia mempunyai akal pikiran dan hati.Kasih sayang hadir dari mata lalu ke
hati Tetapi apabila kasih sayang tidak di imbangi dengan oleh akal pikiran maka
kasih sayang itu akan menjadi sebuah mata pelaka bagi diri kita.Kehidupan ini
tanpa kasih sayang tidak akan seiring dan sejalan dengan berjalannya waktu,
Kehidupan pun akan punah dengan sendirinya .Kasih sayang dan cinta merupakan
milik semua orang.Manifestasinya dari kasih sayang dan cinta dapat menciptakan
lingkungannya yang tenteram.Karena setiap individu menyadari makna yang paling
hakiki dan rasa kasih sayang dan cinta dengan dengan kasih sayang kita akan
selalu menghargai karya orang lain.
DAFTAR PUSTAKA