ARDIAN AZIS SUKMANA
11112043
1KA38
Timun Mas
Mbok
Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat
membantunya bekerja. Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi
seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan
keraksasa itu untuk disantap. Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji
mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang
ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok
Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik
yang diberi nama timun emas. Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita.
Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut
kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi,
karena semakin dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju. Mbok
Sirnipun semakin sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan janinya
hatinyapun menjadi cemas dan sedih. Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar
anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung
pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah
bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai
penangkal. Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas,
dan disuruhnya timun emas berdoa.
Paginya
raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat
pintu belakang untuk Mbok sirni. Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat
akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi
ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya tapi buah timun itu
malah menambah tenaga raksasa. Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap
tumbuhlan pohon-pohon banbu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang
berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun membuka bingkisan garam
dan ditaburkannya. Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya
raksasa dapat melewati. Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi,
seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati.
" Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini " Timun Emas
mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.
Unsur intrinsik
·
Tema : Perjuangan seorang ibu yang menginginkan
sebuah anak
·
Alur : Maju
·
Setting
/ Latar : Tempat : gunung gundul
Waktu : pagi hari
Hubungan
·
Manusia dan Cinta kasih : Mbok sirni amat takut kehilangan
timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin
dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju. Mbok Sirnipun semakin
sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan janinya hatinyapun menjadi
cemas dan sedih.
·
Manusia dan Penderitaan : Mbok sirni amat takut kehilangan
timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi
·
Manusia dan Harapan : Mbok Sirni namanya, ia seorang
janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja.
Amanat
·
Jika
kita mempunyai masalah pasti ada jalan keluarnya
·
Sabar
adalah kunci untuk menghadapi sebuah masalah
·
Kita
harus menyayangi orang tua kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar